± 10 min read
by Hamog Team of Authors
Blog / Material Handling Equipment: Pengertian, Jenis, dan Penggunaannya di Industri
Dalam dunia industri modern, efisiensi dan produktivitas menjadi tolak ukur utama dalam operasional sebuah perusahaan, terutama di sektor manufaktur, logistik, konstruksi, dan pergudangan. Di sinilah peran penting dari Material Handling Equipment (MHE) muncul sebagai solusi utama.
Material Handling Equipment (MHE) adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk pergerakan, penyimpanan, kontrol, dan perlindungan material, barang, dan produk selama proses manufaktur, distribusi, konsumsi, dan pembuangan. Dalam dunia konstruksi dan logistik, peralatan ini menjadi tulang punggung sistem distribusi dan supply chain.
Dengan pemilihan dan penggunaan MHE yang tepat, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi waktu idle, meminimalkan risiko cedera pekerja, serta mempercepat proses handling product di lapangan.
Kategori dan Jenis-Jenis Material Handling Equipment (MHE)
Prinsip-Prinsip dalam Material Handling Equipment
Keuntungan Penggunaan Material Handling Equipment
MHE yang Tepat: Kunci Kelancaran Rantai Pasok
Faktor Utama dalam Menentukan MHE yang Tepat
Pilihan Tempat Pembelian Material Handling Equipment Andalan Tim Procurement
Mengapa Hamog adalah Kontraktor Ideal untuk Sistem Material Handling Anda?
Strategi Memaksimalkan Investasi Material Handling Equipment
Material Handling sebagai Investasi Jangka Panjang
Peralatan Material Handling diklasifikasikan ke dalam empat kategori utama berdasarkan fungsi operasional peralatan tersebut dalam menangani material. Klasifikasi ini bertujuan untuk membantu perencanaan sistem penanganan material yang efisien dan sesuai kebutuhan proses industri.
Transport Equipment adalah jenis MHE yang digunakan untuk memindahkan material dari satu titik ke titik lainnya. Peralatan ini berfungsi menghubungkan proses produksi, penyimpanan, dan distribusi. Contohnya:
Conveyor
Conveyor digunakan ketika material harus sering dipindahkan antara titik-titik tertentu melalui jalur tetap dan terdapat volume aliran material yang cukup besar. Beberapa jenis conveyor yang paling umum adalah Roller conveyor, belt conveyor, chain conveyor, screw conveyor, dan pneumatic conveyor.
Kriteria Umum Conveyor:
Salah satu contoh aplikasi conveyor di industri adalah penggunaan Belt Conveyor. Industri pertambangan menggunakan belt conveyor untuk mengangkut batu bara atau mineral secara berkelanjutan dari titik ekstraksi ke area pengolahan atau penyimpanan. Belt conveyor batubara dan conveyor tambang menjadi elemen vital dalam memastikan efisiensi proses pemindahan material.
Pabrik manufaktur juga memanfaatkan belt conveyor PVC dan berbagai jenis roller conveyor untuk mendukung proses produksi yang berkelanjutan. Penggunaan conveyor ini membantu meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan konsistensi dalam production line.
Industrial Truck
Industrial truck merupakan jenis peralatan material handling yang dirancang untuk pemindahan barang secara fleksibel di area industri. Berbeda dengan sistem conveyor yang hanya ideal untuk jalur tetap, industrial truck lebih cocok digunakan dalam kondisi jalur berpindah-pindah (variable path) dan aliran material yang tidak kontinyu (intermittent flow), sehingga penggunaan conveyor tidak ekonomis.
Kriteria Umum Industrial Truck:
Industrial truck tidak memiliki izin untuk beroperasi di jalan umum. Penggunaannya terbatas di area internal seperti gudang, pabrik, pelabuhan, atau terminal kontainer.
Ideal untuk fasilitas yang membutuhkan pengangkutan barang ke berbagai lokasi tanpa rute tetap, seperti pergudangan multipoint, terminal logistik, dan zona penyimpanan terbuka.
Cocok untuk operasional yang tidak memerlukan aliran konstan seperti conveyor, namun tetap menuntut kecepatan dan efisiensi dalam pengangkutan muatan.
Crane
Crane merupakan salah satu komponen vital dalam sistem material handling yang dirancang khusus untuk mengangkat dan memindahkan beban berat secara vertikal maupun horizontal, terutama di area yang terbatas ruang geraknya. Crane sangat ideal untuk kebutuhan pemindahan yang tidak bisa ditangani oleh industrial truck maupun sistem conveyor konvensional.
Kondisi Penggunaan:
Contoh peralatan: Stacker Reclaimer, Side Loader, Forklift, Truck crane, Crawler crane, Container crane, Tower crane, Hoist crane, Jip Crane
Manual Handling Equipment
Peralatan Material Handling ini biasanya digunakan untuk membantu pemindahan beban ringan atau di ruang sempit di mana peralatan besar tidak efisien. Meski sederhana, peralatan ini penting dalam sistem penanganan material karena meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi dalam aktivitas operasional harian.
Contoh peralatan: Hand Pallet, Troli, Sack Trucks
Positioning Equipment adalah kategori peralatan material handling yang dirancang untuk menempatkan atau memposisikan material secara tepat selama proses penanganan, perakitan, pemrosesan, maupun penyimpanan. Keberadaan peralatan ini sangat penting untuk meningkatkan akurasi kerja, kualitas produk akhir, serta efisiensi ergonomis di tempat kerja.
Manfaat Utama:
Contoh penerapan positioning equipment dapat ditemukan di industri otomotif, di mana robot pemposisian digunakan untuk memasang komponen kendaraan seperti pintu mobil dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi, hingga pada level milimeter. Penggunaan peralatan ini memastikan bahwa setiap bagian kendaraan terpasang secara presisi dan konsisten, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi proses produksi, tetapi juga menjamin kualitas dan keselamatan produk akhir.
Dalam sistem material handling modern, Unit Load Formation Equipment memainkan peran penting dalam mengonsolidasikan beberapa item menjadi satu kesatuan unit load. Konsep ini memungkinkan proses pemindahan, penyimpanan, dan bongkar muat menjadi lebih efisien, terstandar, dan aman.
Apa Itu Unit Load?
Unit load adalah gabungan dari beberapa barang atau kemasan kecil yang dikumpulkan menjadi satu muatan besar. Muatan ini kemudian dipindahkan sebagai satu entitas menggunakan peralatan seperti forklift, pallet jack, atau automated guided vehicle (AGV).
Contoh Unit Load:
Keuntungan Penggunaan Unit Load Formation:
Kekurangan dan Tantangan:
Contoh Penerapan:
Storage Equipment adalah komponen penting dalam sistem penanganan material (material handling system) yang berfungsi untuk menyimpan barang dan material secara sistematis dalam jangka waktu tertentu—baik itu bahan baku, barang setengah jadi, maupun produk jadi. Dalam dunia logistik modern, sistem penyimpanan yang tepat tidak hanya menghemat ruang, tapi juga mempercepat proses pengambilan barang (retrieval) dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Contoh:
Contoh Penerapan di Industri:
Keuntungan Implementasi Storage Equipment:
Agar pemilihan peralatan material handling optimal, maka perlu mengacu pada prinsip-prinsip berikut:
Dalam dunia logistik modern, kecepatan, akurasi, dan efisiensi menjadi fondasi utama rantai pasok yang kompetitif. Salah satu elemen krusial yang sering diabaikan namun sangat berdampak adalah pemilihan Material Handling Equipment (MHE) yang tepat. MHE bukan sekadar alat bantu, tetapi merupakan penggerak utama dalam memperlancar arus barang dari titik awal hingga konsumen akhir.
1. Jenis dan Karakteristik Material
Untuk memastikan desain Material Handling Equipment yang optimal, diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik material yang akan dipindahkan. Informasi seperti jenis material, ukuran partikel (grain size), distribusi dan bentuk partikel, sudut tumpukan alami (angle of repose), serta asal dan kondisi material (misalnya: ditanam, dihancurkan, baru ditambang, disaring, dicuci, dikeringkan, dan sebagainya) harus dijabarkan secara komprehensif. Apakah barang berbentuk palet, curah, atau mudah pecah? Hal ini menentukan apakah Anda memerlukan hand pallet, forklift, atau conveyor. Data ini menjadi landasan dalam menentukan teknik penanganan material yang paling sesuai, serta dalam merancang sistem MHE yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
2. Volume dan Frekuensi Perpindahan
Aspek volume dan frekuensi memengaruhi efisiensi serta pemilihan sistem material handling equipment. Apabila material dipindahkan secara continuous dan dalam volume besar, penggunaan conveyor akan lebih efisien karena dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja dan waktu siklus. Volume tinggi memerlukan MHE dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi seperti reach truck atau conveyor otomatis. Sebaliknya, jika perpindahan bersifat intermittent atau memiliki jalur yang bervariasi, maka forklift atau reach stacker lebih fleksibel dan ekonomis.
3. Kondisi Lapangan Operasional
Topografi dan kondisi lingkungan kerja juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih MHE. Area yang berbatu atau tidak rata membutuhkan kendaraan dengan roda besar dan suspensi khusus. Area indoor ber-AC, cold storage, atau area luar yang kasar memiliki persyaratan MHE yang berbeda (listrik vs diesel, ban padat vs pneumatik). Selain itu, penggunaan di ruang terbuka memerlukan peralatan tahan cuaca, sementara area indoor lebih fleksibel dalam penggunaan conveyor tertutup. Misalnya, belt conveyor tertutup sering digunakan di industri semen atau pupuk untuk melindungi dari air hujan.
4. Anggaran dan Perhitungan ROI
Pemilihan jenis material handling harus memperhitungkan aspek finansial. Selain harga beli, perlu dihitung juga biaya operasional, perawatan, ketersediaan spare part, dan potensi nilai jual kembali. Evaluasi Return on Investment (ROI) sangat penting untuk memastikan bahwa alat yang dibeli memberikan manfaat jangka panjang, baik dari sisi produktivitas maupun efisiensi biaya.
5. Desain dan Tata Letak Fasilitas
Area sempit memerlukan alat seperti VNA truck atau order picker yang mampu bermanuver di lorong terbatas
6. Jarak dan Tinggi Pemindahan
Perbedaan antara horizontal vs vertikal movement menentukan apakah Anda perlu stacker, hoist, atau belt conveyor.
7. Regulasi dan Standar Keselamatan
Semua MHE yang digunakan harus mematuhi standar keselamatan kerja seperti K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), OSHA, dan regulasi industri lainnya. Pemilihan alat yang sudah memenuhi sertifikasi resmi akan meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan mempermudah proses perizinan.
Dalam praktiknya, perusahaan biasanya membeli Material Handling Equipment (MHE) dari beberapa sumber utama yang telah menjadi bagian dari rantai pasok industri. Berikut adalah tempat-tempat paling umum di mana perusahaan mendapatkan peralatan MHE mereka.
Banyak perusahaan membeli peralatan Material Handling dari distributor resmi atau agen lokal yang mewakili merek-merek global. Keunggulannya adalah akses cepat ke produk, dukungan teknis lokal, dan ketersediaan suku cadang.
Seiring perkembangan digital, perusahaan juga memanfaatkan platform seperti Alibaba, atau Aliexpress, Amazon, hingga Shopee, Tokopedia, etc. untuk membeli equipment seperti forklift, pallet, dan lainnya. Ini cocok untuk pembelian alat standar dengan kuantitas kecil hingga menengah.
Untuk sistem material handling yang kompleks seperti bulk conveyor, perusahaan biasanya menunjuk kontraktor EPC (Engineering, Procurement, Construction) seperti Hamog. EPC bertanggung jawab merancang, mengadakan, dan membangun sistem sesuai spesifikasi proyek.
Untuk kebutuhan dalam volume besar atau spesifikasi khusus, banyak perusahaan besar memilih membeli langsung dari pabrikan (OEM). Praktik ini umum dilakukan di sektor pertambangan, pelabuhan, dan logistik berskala besar.
Namun, penting untuk mempertimbangkan beberapa aspek tambahan dalam proses ini, terutama jika OEM berasal dari luar negeri seperti China, yang dikenal sebagai pusat produksi alat berat dan sistem material handling. Pertimbangan meliputi:
Sebagai perusahaan EPC, Hamog menyediakan integrated solution untuk sistem material handling, mulai dari feasibility study (FS), front end engineering design (FEED), Detailed Engineering Design (DED), hingga konstruksi sistem conveyor dan storage facility.
Hamog memiliki pengalaman khusus dalam pembuatan conveyor, baik itu conveyor tambang hingga konveyor pabrik. Dengan keahlian teknis yang solid dan dedikasi terhadap kualitas, Hamog siap menjadi partner strategis Anda dalam menghadirkan sistem penanganan material yang efisien, tahan lama, dan dibangun untuk performa maksimal dan berkelanjutan.
Sebelum membeli MHE, hindari keputusan berdasarkan asumsi. Gunakan data throughput, kapasitas gudang, volume harian, dan jenis produk untuk merancang kebutuhan alat secara tepat. Dengan pendekatan berbasis data, Anda bisa menghindari pembelian alat yang underused atau bahkan tidak sesuai kebutuhan.
Pastikan Material Handling Equipment yang Anda pilih dapat berkembang bersama bisnis Anda. Hindari alat yang hanya cocok untuk kondisi saat ini tapi tidak siap untuk pertumbuhan volume dalam 2–3 tahun ke depan. MHE yang scalable akan menghemat investasi tambahan saat bisnis berkembang.
Harga beli murah belum tentu hemat jika biaya operasional dan pemeliharaannya tinggi. Evaluasilah ROI (Return on Investment) dan TCO (Total Cost of Ownership) secara menyeluruh. Fokus pada efisiensi jangka panjang, bukan hanya harga beli.
Sebagus apa pun alat yang Anda beli, jika operator tidak terlatih, hasilnya bisa mengecewakan—atau bahkan membahayakan.
Operator yang terlatih = alat lebih awet + operasi lebih efisien + zero accident.
Material Handling Equipment yang tepat bukan hanya menunjang operasional harian, tapi juga menjadi faktor penentu daya saing perusahaan dalam rantai pasok. Pemilihan yang strategis mampu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memperkuat layanan pelanggan secara menyeluruh.
Hamog menyediakan solusi EPC terintegrasi untuk sistem bulk material handling yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan operasional industri modern.
"Infrastruktur bisa dibangun, sistem bisa dirancang – tetapi kelancaran rantai pasok dimulai dari bagaimana kita memindahkan barang di titik terkecil: dengan Material Handling Equipment yang tepat."
💡 Upcoming Blog: The Engineer’s Guide to Choosing a Belt Conveyor 💡
Address
Infiniti Office, Menara Cakrawala 12th Floor Unit 05A,
Jl. MH. Thamrin, Kebon Sirih, Menteng,
Jakarta Pusat, 10340
Indonesia
© 2025 Hamog. All rights reserved.
© 2025 Hamog. All rights reserved.